Penulis : Eriska Ayank Sutandiana
Membaca adalah kegiatan mengumpulkan informasi dan pengetahuan-pengetahuan yang terkandung dari berbagai sumber tertulis. Dalam praktiknya, membaca memerlukan fokus yang tinggi agar setiap kata mudah dipahamiΒ dan makna yang hendak disampaikan oleh penulis dapat diterima dengan baik. Saat ini, sumber yang bisa dijadikan bahan bacaan sudah beragam, seperti buku, jurnal, media, periodical, yearbook, buletin, circular, leaflet, handbook, manual, dan sumber-sumber lainnya. Akan tetapi, pada tulisan ini akan lebih dikhususkan kepada sumber bacaan dari buku, baik fisik maupun digital.

Bagi pecintanya, buku sudah menjelma menjadi teman yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tak jarang, pecinta buku ini akan senantiasa membawa minimal satu buku dalam ransel maupun tas jinjingnya ke mana-mana. Karena jika sudah terbiasa, satu hari terlewat tanpa membaca akan sangat menyiksa dan terasa lebih melelahkan daripada biasanya. Berbeda halnya dengan orang yang membaca satu buku saja sudah mengantuk dan tidak berselera untuk melanjutkan apa yang sudah ada di tangan.
Jika ditanya perihal buku, maka kita kerap membayangkan beberapa hal, yakni cover yang cantik, menarik, lagi menggoda dalam pandangan pertama; tebal atau tipisnya buku dari jumlah halaman yang tersedia; juga lama waktu yang diperlukan dalam merampungkan buku tersebut hingga bisa menceritakannya kembali kepada orang lain. Dari poin terakhir tadi, ada 3 tipe pembaca yang dapat digolongkan berdasarkan kemampuan untuk menamatkan satu buku dalam waktu tertentu, di antaranya sebagai berikut:
Pembaca Kilat
Tipe pembaca yang satu ini adalah tipe yang senantiasa menghabiskan waktunya kapan pun dan di mana pun untuk membaca. Di setiap ada waktu luang, ketimbang menghabiskan waktu sia-sia, mereka kerap akan menemui buku dan memilih sudut-sudut tertentu untuk terjun ke dunianya sendiri. Hasilnya, terlihat dalam rentang waktu satu minggu atau satu bulan, biasanya mereka akan memberikan tanda centang untuk list TBR (To be Read)-nya dengan cepat. Jangankan satu buku, satu tumpukan saja bisa ia selesaikan tanpa melewatkan apa pun. Pembaca tipe ini senang sekali marathon jika sudah menemukan buku yang menarik perhatiannya. Sekali duduk, waktu akan berjalan begitu cepat tanpa terasa.
Pembaca Moody
Berbeda dengan tipe yang pertama, tipe kali ini cukup sulit untuk ditebak. Karena, yang tergolong ke dalam tipe ini adalah orang-orang yang senantiasa menjadikan mood di atas segalanya. Misalnya, dalam rentang satu minggu atau satu bulan, ia bisa menghabiskan satu, dua atau bahkan tiga buku sekaligus. Akan tetapi, bisa saja ia juga tidak merampungkan buku sama sekali. Dia hanya akan membaca tergantung pada keadaan mood-nya selama rentang waktu tersebut. Jika mood membacanya sedang baik, maka buku tebal pun akan dilahap dalam waktu yang singkat. Berbeda cerita jika mood-nya sedang berantakan, dia akan melempar jauh-jauh buku dari hadapannya.
Pembaca Siput
Tipe yang terakhir ini kerap kali diremehkan oleh beberapa orang. Padahal, hanya karena jarang sekali menamatkan satu buku dalam rentang waktu tertentu, tidak bisa menjadi sebuah tolok ukur pembaca tersebut baik atau tidak. Pembaca siput ini bisa dikatakan sangat menikmati suasana yang disajikan penulis, sehingga dia merasa perlu menyelami kata demi kata dengan waktu yang lebih lama dari orang kebanyakan. Hal ini tidak hanya berlaku pada buku yang tebal melebihi Tesaurus, terkadang buku yang hanya berkisar 100-250 halaman pun membutuhkan perhatian berlebih. Pembaca siput juga cenderung senang berlama-lama di bagian tertentu dalam sebuah halaman. Dia akan tersenyum puas jika berhasil menandai halaman kesukaannya itu dengan berbagai cara, entah menggarisi kalimat, entah diwarnai dengan stabilo, atau bahkan rela untuk secara hati-hati memasang sticky noted.
Dari ketiga tipe tadi, kamu termasuk yang mana nih, Sobat? Apa pun itu, jangan merasa minder, ya! Kenali selalu diri sendiri dan jadikan dirimu pembaca yang bisa menentukan kapan harus menjadi pembaca kilat, kapan harus jadi pembaca moody, dan kapan harus jadi pembaca siput. Lebih lanjut, kalian juga bisa baca satu referensi buku dari Dalman yang berjudul Keterampilan Membaca. Semangat!
Baca Juga :Β Ulasan Buku From Fear to Success
Sumber:
Munzir. 2018. Retrieved from https://123dok.com/document/zljeedly-pemanfaatan-referensi-penyelesaian-makalah-terhadap-mahasiswa-fakultas-komunikasi.html
Agus Setiawan. Retrieved from https://bacakilat.com/apakah-membaca-lambat-itu-baik/
Eriska Ayank Sutandiana adalah penulis yang terlahir di kota hujan dan senang sekali melakukan perjalanan. Beberapa karya tulisnya sudah dimuat dalam buku antologi terbitan Binarmedia. Bila ingin cukup dekat silakan berkunjung ke akun Instagram @eriskaelfishy.
2 thoughts on “3 Tipe Pembaca Berdasarkan Waktu Menamatkan Satu Buku”